A.
Pengertian Prosedur pengelolaan kelas
Di dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia (1996:1092), prosedur adalah cara mengerjakan suatu pekerjaan
menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang
teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur
yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu
organisasi.
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail Masya (1994:74) mengatakan
bahwa “prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang
merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan
suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.
Prosedur menurut Imam Azhar yaitu langkah-langkah untuk melakukan suatu pekerjaan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah
ditentukan.
Sedangkan Prosedur
pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan
kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal serta
mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Istilah prosedur itu sendiri mengandung arti sebagai
suatu cara atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan
memiliki pola kerja yang tetap yang telah dientukan.
B.
Prosedur pengelolaan kelas
Dalam pengelolaan kelas harus
dilaksanakan dengan prosedur tertentu, yang mana prosedur ini merupakan langkah
yang dilalui guru dalam kegiatan belajar mengajar, paling tidak akan
mengarahkan proses pengelolaan kelas yang lebih terarah dan teratur. Untuk itu
terdapat dua prosedur pengelolaan kelas, yaitu prosedur bersifat Preventif (pencegahan),
dan prosedur yang bersifat Kuratif (penyembuhan).
1. Prosedur Preventif (pencegahan)
Merupakan mencegah suatu tindakan
sebelum adanya penyimpangan khususnya didalam kelas agar tidak mengganggu
proses belajar mengajar. Prosedurnya antara lain:
a) Peningkatan
kesadaran diri sebagai guru, sehingga guru dapat meningkatkan rasa tanggung
jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan tugasnya.
b) Peningkatan
kesadaran pada siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran serta dapat
menghindarkan diri peserta didik dari sikap yang tidak terpuji, seperti sikap
malas, sikap mudah putus asa, mudah ,marah, mudah kecewa, mudah tertekan oleh
peraturan sekolah dan sebagainya. Selain itu, guru juga sebaiknya memperhatikan
kebutuhan, keinginan dan memberikan dorongan pada siswanya, menciptakan suasana
saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan
siswa.
c) Sikap polos
dan tulus dari guru, sehingga guru dapat mempengaruhi lingkungan belajar siswa.
Karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang
akan direspon oleh para siswa.
d) Mengenal dan
menemukan alternatif pengelolaan. Sebaiknya guru dapat mengidentifikasi tingkah
laku siswa yang menyimpang baik bersifat individual maupun kelompok, atau
bahkan penyimpangan yang disengaja. Dan juga guru sebaiknya belajar dari
berbagai pengalaman guru-guru lainnya yang gagal ataupu yang berhasil, untuk mencari alternatif yang
bervariasi dalam menangani berbagai persoalan pengelolaan kelas.
e) Menciptakan
kontrak sosial. Yaitu sebuah daftar aturan atau kontrak, tata tertib beserta
sanksinya yang mengatur kehidupan di kelas yang mana harus disetujui oleh guru
dan siswa.
2.
Prosedur Kuratif (Penyembuhan)
Merupakan tindakan tingkah laku yang
menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak
berlarut-Iarut dan mengembalikannya dalam kondisi yang menguntungkan bagi
berlangsungnya proses belajar.
Adapun
langkah-langkahnya yaitu:
a) Mengidentifikasi
masalah, gunanya untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah pengelolaan
kelas.
b) Menganalisis
masalah, guru menganalisis penyimpangan siswqa dan menyimpulkanlatar belakang
dan sumber-sumber dari penyimpangan, selanjutnya menentukan alternatif
penanggulangannya.
c) Menilai
alternatif pemecahaan, guru menilai alternatif pemecahan yang sesuai, kemudian
memilih alternatif pemecahan yang dianggap sudah tepat serta melaksanakannya.
d) Mendapatkan
balikan, guru melakukan kilas balik agar
alternatif pemecahan yang dipilih tadi sesuai target yang sudah
direncanakan. Dengan cara guru membentuk pertemuan dengan peserta didiknya
untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah, semata-mata untuk
kepentingan bersama.
Prosedur kelas harus dimonitor dengan baik.
Guru juga harus berespons kepada hampir setiap penyimpangan peraturan atau
prosedur. Ketika guru mengumumkan bahwa kelas atas siswa individu tidak benar
mengikuti prosedur, pendekatan terbaik adalah untuk meminta siwa menetapkan prosedur
yang benar dan kemudian mempraktikkannya.
C. Teknik pengelolaan kelas
Teknik mengelola kelas adalah teknik dalam
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya
proses belajar-mengajar yang serasi dan efektif. Guru perlu menguasai teknik
ini agar dapat :
1.
Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu
maupun klasikal dalam berperilaku sesuai dengan tata tertib serta aktifitas
yang sedang berlangsung
2.
Menyadari kebutuhan siswa serta
3.
Memberikan respon tang efektif terhadap perilaku
siswa.
Adapun tehnik-tehniknya sebagai berikut:
1.
Tehnik mendekati. Bila seorang
siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik
mendekatinya.
2.
Teknik memberikan isyarat. Apabila
siswa berbuat kenakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang
diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau
lambaian tangan.
3.
Teknik mengadakan humor. Jika
insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan melihatnya
secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta
memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan
terjadi.
4.
Teknik tidak mengacuhkan. Untuk
menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap
pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan
kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan.
5.
Teknik menghimbau. Kadang-kadang
guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa
hasil; siswa memperhatikannya. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka
cenderung untuk tidak menggubrisnya.
Dalam
pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan: pengorganisasian kelas, melakukan
kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan seperti apa ketika menyampaikan pembelajarannya.
a.
Pengorganisasian kelas, antara lain:
a)
Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa
memandang ataupun berpindah.
b)
Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya.
c)
Siswa diberi janji sampai guru memaparkan secara jelas
kegiatan yang akan datang.
d)
Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar
untuk tidak mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.
e)
Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan
rumah
f)
Melakukan kompetisi kelompok untung merangsang
transisi yang lebih banyak lagi.
b.
Kegiatan komunikasi
Dalam kegiatan
komunikasi ini dapat berupa Sending skills, keterampilan-keterampilan yang
disampaikan kepada siswa, seperti: melakukan perjanjian dengan segera,
berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun. Dan juga dapat berupa
Receiving skills, bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa yang
terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar
membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan
tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan
yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.
c.
Kegiatan monitoring
a)
Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat
perilaku siswa yang mengganggu di kelas.
b)
Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan
aturan kelas.
c)
Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan
kelas.
d)
Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat
gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus.
e)
Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa
secara konsisten.
f)
Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang
mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas.
Dalam
menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam menilai
pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan pertanya’an dan berikan
waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab, serta memberikan semangat,
ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang meningkatkan minat dan
motivasi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Cece Wijaya. 1991. Kemampuan Dasar Guru dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya
Danim Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyasa. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda
Karya
Sodikin, 2002. dkk. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Airlangga
S, Suryosubroto. 2002. proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta
Suharsimi, Arikunto. 1988. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta:
Rajawali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar