SELASA-11-03-2014
HAKEKAT PENGELOLAAN KELAS & PROBLEM-PROBLEM
DALAM KELAS
A.
Hakekat Pengelolaan Kelas
Ada beberapa pendapat
tentang definisi pengelolaan kelas menurut para ahli, antara lain:
Arikunto
(2002) mengatakan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh penanggung jawab kegiatan belajara mengajar atau yang membantu dengan
maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar
yang seperti diharapkan.
Menurut Wilford (James M. Cooper, 1995) pengelolaan kelas
merupakan seperangkat perilaku ang kompleks dimana pembelajar menggunakan untuk
menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukkan para pebelajar
mencapai tujuan pembelajaran secara efisien.
Sedangkan
menurut Woolfolk (2004) tujuan utama dari pengelolaan kelas adalah untuk
memelihara lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif.
Ahmad (1995) menyatakan pengelolaan kelas adalah segala
usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi pebelajar untuk belajar dengan baik sesuai
kemampuan.
Sedangkan
menurut Pidarta (2000) “pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan
alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas.”
Sudirman
(dalam Djamarah 2006) “Pengelolaaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan
potensi kelas.”
Weber (1979) mengklasifikasikan pemahaman pengelolaan
kelas kedalam dua pengertian, yaitu pendekatan otoriter dan pendekatan
permisif.Pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan pembelajaran untuk
mengkontrol tingkah laku pebelajara, pembelajar menciptakan dan memlihara
aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat.
Pendekatan
permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh
pembelajar untuk memberi kebebasan untuk pebelajar melakukan berbagai
aktivitassesuai dengan yang mereka ingnkan.
Berdasarkan
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas (classroom
management) adalah serangkaian tindakan yang dilakukan pembelajaran dalam upaya
menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif agara
proses belajara mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.
Dilihat
dari sudut pandang sarana, penulis menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas
merupakan upaya pembelajar untuk mengatur kegiatan proses belajar mngajar
secara sistematis yang mengarah pada penyiapan saran dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar
mengajar berjalan dengan baik agar tujuan kurikuler dapat tercapai secara
optimal baik secara individual maupun kelompok.
Bertolak dari definisi tersebut, pada hakekatnya
pengelolaan kelas dilakukan untukmendukng terjadinya proses pembelajaran yang
lebih berkualitas. Berikut ini beberapa hakekat pengelolaan kelas:
1.
Pengelolaan kelas adalah
serangkaian tindakan pembelajar yang ditujukan untuk mendorong munculnya
tingkah laku yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang aik
dan iklim sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara
organisasi kelas yang produktif dan efektif.
2.
Tujuan pengelolaan
kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan
berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
3.
Pengelolaan kelas
merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang
efektif merupakan prasyarat bagi terciptanya proses pembelajaran yang efekif.
B.
Problem-problem Dalam
Kelas
Ada dua
jenis masalah dalam
kelas, yaitu yang bersifat perorangan atau individual dan yang bersifat
kelompok. Disadari bahwa masalah perorangan atau individual dan masalah
kelompok seringkali menyatu dan amat sukar dipisahkan yang satu dari yang lain.
Namun demikian, pembedaan antara kedua jenis masalah itu akan bermanfaat,
terutama apabila guru ingin mengenali dan menangani permasalahan yang ada dalam
kelas yang menjadi tanggungjawabnya.
Masalah dalam kelas tersebut, yaitu :
1. Masalah Individual :
·
Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian).
·
Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan
kekuatan/kekuasaan)
·
Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas
dendam).
·
Helplessness (peragaan ketidakmampuan).
Keempat
masalah individual tersebut akan tampak dalam berbagai bentuk tindakan atau
perilaku menyimpang, yang tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi
juga dapat merugikan orang lain atau kelompok. Ada empat teknik sederhana untuk
mengenali adanya masalah-masalah individu seperti diuraikan diatas pada diri
para siswa.
Ø Jika guru merasa terganggu (atau
bosan) dengan tingkah laku seorang siswa, hal itu merupakan tanda bahwa siswa
yang bersangkutan mungkin mengalami masalah mencari perhatian.
Ø Jika guru merasa terancam (atau merasa dikalahkan), hal itu
merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah mencari
kekuasaan.
Ø Jika guru merasa amat disakiti, hal
itu merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah
menuntut balas.
Ø Jika guru merasa tidak mampu
menolong lagi, hal itu merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin
mengalami masalah ketidakmampuan. Ditekankan, guru hendaknya benar-benar mampu
mengenali dan memahami secara tepat arah tingkah laku siswa-siswa yang dimaksud
(apakah tingkah laku siswa itu mengarah ke mencari perhatian, mencari
kekuasaan, menuntut balas, atau memperlihatkan ketidakcampuran) agar guru itu
mampu menangani masalah siswa secara tepat pula.
2. Masalah Kelompok:
a.
Kurangnya kekompakan
b.
Kekurangmampuan mengikuti peraturan kelompok
c.
Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok
d.
Penerimaan kelas (kelompok) atas tingkah laku yang
menyimpang.
e.
Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari
ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya
meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja.
f.
Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah laku
agresif atau protes.
g.
Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Imam. Pengelolaan Kelas. 2013.
Yogyakarta: INSYIRA
http://tugas-makalah.blogspot.com/2012/06/masalah-masalah-dalam-manajemen-kelas.html
diakses pada tanggal 11 Maret 2014
pukul 08;00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar