Senin, 16 Juni 2014

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2 : MENGADAKAN VARIASI, MENJELASKAN, MEMBIMBING DISKUSI DAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN INDIVIDUAL


SELASA-25-03-2014
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2 : MENGADAKAN VARIASI, MENJELASKAN, MEMBIMBING DISKUSI DAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN INDIVIDUAL

A.    KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Variasi dalam proses belajar mengajar yang dimaksud sebagai proses perubahan dalam proses pembelajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaittu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam kelas.
Komponen-komponennya adalah:
1.         Variasi dalam Gaya Mengajar yaitu:
a.         Penggunaan variasi suara (intonasi).
b.        Pemusatan perhatian.
c.         Kesenyapan.
d.        Mengadakan kontak pandang.
e.         Gerakan badan dan mimik.
f.         Pergantian posisi pembelajar (guru) dalam kelas.
2.         Penggunaan Media dan bahan Pelajaran yaitu:
a.         Variasi alat/ bahan yang dapat dilihat.
b.        Variasi alat yang dapat didengar.
c.         Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi.
3.         Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Pebelajar yaitu:
Dalam mengadakan variasi, pembelajar (guru) perlu mengingat prisip-prinsip penggunaannya yang meliputi: kesesuaian, kewajaran, kelancaran dan kesinambungan, serta perencanaan alat/bahan yang memerlukan penataan khusus.




B.       KETERAMPILAN MENJELASKAN
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar atau pelatihan, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan atau susunan yang terencana secara sistematis,sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh pebelajar (siswa).
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :
1.     Membimbing pebelajar (siswa) untuk memahami berbagai konsep,hukum,prinsip,atau prosedur.
2.      Membimbing pebelajar (siswa) untuk menjawab pertanyaan “mengapa ”secara ber nalar.
3.      Melibatkan pebelajar (siswa) untuk menghayati berbagai proses penalaran.
4.      Mendapatkan balikan mengenai pemahaman pebelajar (siswa).
5.      Membantu pebelajar (siswa) untuk menghayati berbagai proses penalaran.

Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1.         Merencanakan materi penjelasan yang mencakup:
a.         Menganalisis masalah.
b.        Menentukan hubungan.
c.         Menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai.
2.         Menyajikan penjelasan yang mencakup:
a.         Kejelasan.
b.        Penggunaan contoh dan ilustrasi.
c.         Pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan membuat struktur sajian.
d.        Balikan.

Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah maupun akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik pebelajar (siswa) yang diberi penjelasan serta materi/ masalah yang dijelaskan.



C.      KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK KECIL
Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar.yang penggunaannya cukup sering dilakuakan. Ciri-ciri diskusi kelompok kecil adalah:

1.      Melibatkan 3-9 orang peserta.
2.      Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal ,artinya setiap anggota dapat berkominukasi langsung dengan anggotanya.
3.      Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota lainnya.
4.      Berlangsung menurut proses sistematis.
Komponen-komponen keterampilan yaitu:
1.         Memusatkan perhatian.
2.         Memperjelas masalah atau urunan atau sumbangan pendapat.
3.         Menganalisa pandangan pebelajar (siswa).
4.         Meningkatkan urunan atau sumbangan pebelajar (siswa).
5.         Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
6.         Menutup diskusi.

D.      KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN INDIVIDUAL
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Ketrampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (feed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen ketrampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara khusus kepada komponen ketrampilan yang objektif dan dikembangkannya pola observasi yang sistematis dan objektif.
Komponen-komponen Keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual yaitu:
1.         Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi.
2.         Keterampilan mengorganisasikan.
3.         Keterampilan membimbing dan memudahkan proses belajar pebelajar (siswa)
4.         Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Imam, Pengelolaan Kelas, Yogyakarta: penerbit insyira, 2013

http://sekayubae.wordpress.com/2012/04/09/8-keterampilan-dasar-mengajar/ diakses pada tanggal 24 maret 2014 pukul 16.00



Selasa, 10 Juni 2014

PERAN DAN FUNGSI GURU DALAM KELAS


A.      Peran Guru Dalam Kelas Administrasi Kelas, Administrasi Guru dan Administrasi Dalam Kelas
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Guru perlu memahami faktor- faktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar. Pemahaman tentang administrasi pengembangan kurikulum akan sangat membantu dalam menerjemahkan kurikulum menjadi pengalaman belajar siswa dan akan sangat membantu mereka dalam menjalankan tugas memproses siswa menjadi lulusan yang bermutu tinggi. Di bawah ini akan di uraikan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam pelaksanaan administrasi pendidikan itu.
1.      Administrasi kurikulum.
Dalam pelaksanaan kurikulum, tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru disekolah, dengan guru di sekolah lain atau dengan kepala sekolah personel pendidikan lain seerti pengawas).
Perencanaan dan pengembangan kurikulum di sekolah antara lain meliputi: (a) penyusunan kalender pendidikan untuk tingkat sekolah berdasarkan kalender pendidikan yang disusun pada tingkat kanwil dan (b) menyusun jadwal pelajaran untuk disekolah.
Adapun komponen kurikulum yaitu:
a.         Tujuan institusional sekolah.
b.        Struktur program kurikulum sekolah.
c.         Garis-garis besar program pengajaran (GBPP).
2.         Pengembangan kurikulum.
Guru perlu mengetahui aspek – aspek yang berhubungan dengan kurikulum ini.
a.         Prosedur pembahasan materi kurikulum.
Sekolah harus mengusahakan agar materi kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan siswa melalui berbagai kegiatan pembahasan.
b.        Penambahan mata pelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah.
Penambahan mata pelajaran tidak dapat dilakukan secara serampangan tetapi harus memenuhi prosedur tertentu baik prosedur akademik dan penyusunan kurikulum maupun prosedur administratifnya.
c.         Penjabaran dan penambahan bahan kajian mata pelajaran
Pemerkayaan bahan kajian dapat dilakukan oleh guru bidang studi, kelompok guru bidang studi sejenis, guru bersama kepala sekolah, pengawas dan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
3.         Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum yang terdiri dari:
a.         Penyusunan dan pengembangan satuan pengajaran
b.        Prosedur penyusunan satuan pengajaran
d.        Pengembangan satuan pengajaran
e.         Penggunaan satuan pengajaran bukan buatan guru sendiri
f.         Pelaksanaan proses belajar mengajar
g.        Pengaturan ruang belajar
h.        Kegiatan kokurikuler dan extrakurikuler
i.          Evaluasi hasil belajar dan program pengajaran
4.         Administrasi kesiswaan
a.         Kegiatan dalam administrasi kesiswaan
1)        Penerimaan siswa
2)        Pembinaan siswa
3)        Tamat belajar
a.         Peranan guru dalam administrasi kesiswaan
1)        Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian.
2)        Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
3)        Untuk pengaturan kehadiran siswa dikelas, guru mempunyai andil mencatat/merekam kehadiran meskipun dengan sederhana.
4)        Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung.
5)        Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peran guru mencadi model/percontohan untuk siswa.
5.         Administrasi prasarana dan sarana
Kegiatan dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi :
a.         Perencanaan kebutuhan
b.        Pengadaan prasaranan dan sarana pendidikan
c.         Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan
d.        Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan
e.         Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan
f.         Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan
g.        Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan
h.        Peranan guru dalam administrasi prasarana dan sarana
6.         Administrasi personal
Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai dan siswa. Dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan personel pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan  edukatif dan yang membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan).
a.         Pengadaan guru sekola sebagai pegawai negeri
b.        Pengisian jatah atau formasi baru
c.         Pemeliharaan pegawai negeri sipil
d.        Kesejahteraan pegawai
e.         Pemindahan
f.         Pemberhentian
g.        Pensiun
7.         Administrasi Keuangan Sekolah
Keuangan sekolah menengah dapat di perolah dari :
a.         Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN)
b.        Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3)
c.         Subsidi / Bantuan Pembiayaan Penyelenggaraan Sekolah Menengah Negeri

8.         Administrasi Hubungan sekolah dengan masyarakat (Husemas)
Husesmas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
a.         Prinsip –Prinsip Hubungan Sekolah Masyarakat
b.        Penyelenggaraan Kegiatan Administrasi Hubungan Sekolah Masyarakat
c.         Peranan Guru dalam Hubungan Sekolah Masyarakat
9.         Administrasi layanan khusus
Layannan khusus adalah suatu usaha yang secara tidak langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus di berikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Jenis layanan khusus tersebut adalah :
a.         Pusat Sumber Belajar (PSB)
b.        Kafetaria Warung/ Kantin Sekolah
B.       Fungsi Guru Dalam Kelas Administrasi Kelas, Administrasi Guru dan Administrasi Dalam Kelas
Ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika penemuan hasil-hasil teknologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini, maka fungsi utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Fungsi guru sebagai pendidik di dalam kelas sangatlah banyak, diantaranya :
1.         Pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, penelitian dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya.
2.         Pengajar
Maksudnya guru harus membatu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standart yang dipelajari.

3.         Pembimbing
Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembanganya dengan jelas dmemberikan langkah dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
4.         Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
5.         Penasehat
Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat. Agar guru menyadari fungsinya sebagai penasehat, maka ia harus memahami psikologi kepribadian dan mental, akan menolong guru untuk menjalankan fungsinya sebagai penasehat.
6.         Pengelola kelas
Sebagai pengelola kelas,guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru.
7.         Demonstrator
Melalui perannya sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta, senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswanya.
8.         Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana yang buruk.
9.         Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) yang baik bagi kemajuan belajar anak didik.
10.     Informator
Sebagai informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
11.     Organisator
Sebagai organisator, dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.  
12.     Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan active belajar. Motivasi dilakukan dengan cara memperhatikan kebutuhan anak didik.
13.     Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan pengajaran.
14.     Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
15.     Innovator
Yaitu guru menterjemahkan pengalamannya yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik
16.     Mediator
Sebagai mediator guru haruas memiliki pengetahuan dan pemahaman yang yang cukup tentang media pendidikan dalam bebagai bentuk dan jenisnya, baik media non material maupun materil.
17.     Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek kepribadian anak didik dan aspek penilaian jawaban anak didik ketika tes.







DAFTAR PUSTAKA
http://anshorysyakoer.blogspot.com/2012/07/fungsi-guru-di-dalam-kelas.html diakses pada tanggal 21 April 2014 pkl 19.30 WIB.